Jenis-jenis Ketoprak
Berdasarkan alat yang digunakan dalam pementasan ketoprak, ketoprak dibedakan menjadi:
Berdasarkan alat yang digunakan dalam pementasan ketoprak, ketoprak dibedakan menjadi:
- Ketoprak Lesung
Sesuai
dengan namanya, alat musik yang dipergunakan dalam Ketoprak ini terdiri dari
lesung, kendang, terbang dan seruling. Ceritera yang dibawakan adalah
kisah-kisah rakyat yang berkisar pada kehidupan di pademangan - pademangan,
ketika para demang membicarakan masalah penanggulangan hama yang sedang melanda
desa mereka atau ceritera-ceritera tentang Pak Tani dan Mbok Tani dalam
mengolah sawah mereka.
Oleh karena itu kostum yang dipakaipun seperti keadaan mereka sehari hari sebagai penduduk pedesaan, ditambah dengan sedikit make up yang bersifat realis.
Untuk mementaskan Ketoprak Lesung dibutuhkan pendukung sebanyak ± 22 orang, yaitu 15 orang untuk pemain (pria dan wanita) dan 7 orang sebagai pemusik. Dalam pertunjukan ini tidak dikenal adanya vokalis khusus atau waranggana. Vokal untuk mengiringi musik dilakukan bersama-sama baik oleh pemusik maupun pemain.
Pertunjukan Ketoprak Lesung ini menggunakan pentas berupa arena dengan desain lantai yang berbentuk lingkaran. Sampai sekarang Ketoprak Lesung yang ada masih mempertahankan alat penerangan berupa obor, tetapi ada juga pertunjukan Ketoprak Lesung yang menggunakan lampu. Salah satu perbedaan Ketoprak Lesung dengan Ketoprak Gamelan adalah adanya unsur tari. Pada waktu masuk atau keluar panggung atau kegiatan lain pemain Ketoprak Lesung melakukannya dengan tarian yang bersifat improvisasi. Lama pertunjukan Ketoprak Lesung ini tergantung pada kebutuhan. Bila diminta bermain semalam suntuk maupun setengah malam pemain ketoprak ini akan menyesuaikan diri dengan mengambil lakon yang tepat untuk itu, akan tetapi dengan catatan bahwa pertunjukan hanya dilakukan pada malam hari.
Oleh karena itu kostum yang dipakaipun seperti keadaan mereka sehari hari sebagai penduduk pedesaan, ditambah dengan sedikit make up yang bersifat realis.
Untuk mementaskan Ketoprak Lesung dibutuhkan pendukung sebanyak ± 22 orang, yaitu 15 orang untuk pemain (pria dan wanita) dan 7 orang sebagai pemusik. Dalam pertunjukan ini tidak dikenal adanya vokalis khusus atau waranggana. Vokal untuk mengiringi musik dilakukan bersama-sama baik oleh pemusik maupun pemain.
Pertunjukan Ketoprak Lesung ini menggunakan pentas berupa arena dengan desain lantai yang berbentuk lingkaran. Sampai sekarang Ketoprak Lesung yang ada masih mempertahankan alat penerangan berupa obor, tetapi ada juga pertunjukan Ketoprak Lesung yang menggunakan lampu. Salah satu perbedaan Ketoprak Lesung dengan Ketoprak Gamelan adalah adanya unsur tari. Pada waktu masuk atau keluar panggung atau kegiatan lain pemain Ketoprak Lesung melakukannya dengan tarian yang bersifat improvisasi. Lama pertunjukan Ketoprak Lesung ini tergantung pada kebutuhan. Bila diminta bermain semalam suntuk maupun setengah malam pemain ketoprak ini akan menyesuaikan diri dengan mengambil lakon yang tepat untuk itu, akan tetapi dengan catatan bahwa pertunjukan hanya dilakukan pada malam hari.
- Ketoprak Gamelan
Meskipun merupakan perkembangan lebih
lanjut Ketoprak Lesung akan tetapi fungsi pertunjukan Ketoprak Gamelan ini
tidak berubah, yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat, yang kadang-kadang
menyelipkan penerangan penerangan dari pemerintah kepada mereka.
Hanya saja
ceritera yang dimainkan dalam Ketoprak Gamelan ini lebih banyak diambil dari
ceritera babad tentang kerajaan-kerajaan yang pernah ada, terutama di Jawa.
Untuk mementaskan Ketoprak diperlukan pendukung sebanyak kurang lebih 34 orang
pemain, penabuh gamelan, waranggana, dan dalang.Lama
pertunjukan untuk setiap pementasan mencapai 7 sampai 8 jam, dan bisa dilakukan
baik siang maupun malam hari. Dalam pertunjukan Ketoprak ini para aktor
biasanya berpedoman pada naskah singkat yang dibuat oleh dalang. Naskah ini
hanya memuat pedoman tentang adegan apa saja yang harus ditampilkan dari inti
dan ceritera yang dipentaskan. Dialog, blocking dan lain-lain permainan di
panggung sepenuhnya dilakukan oleh pemain secara improvisasi. Ketoprak ini
menggunakan alat musik yang berupa gamelan Jawa lengkap pelog dan slendro, atau
slendro saja.
Para pemain
Ketoprak memakai kostum dan make up yang bersifat realis sesuai dengan peran
dan waktu ketika mereka tampil. Tempat pertunjukan berupa pentas berbentuk
panggung dengan dekorasi (latar belakang) yang bersifat realis (sesuai dengan
lokasi kejadian, misalnya di hutan, di kraton dan lain-lain). Demikian juga
dialog yang diucapkan para pemainnya.
Ketoprak
Gamelan dapat dikatakan sebagai drama tradisional yang biasanya mengambil
ceritera tentang kerajaan-kerajaan tempo dulu. Sebelum permainan utama ketoprak
di mulai, biasanya disuguhkan terlebih dahulu pertunjukan extra berupa
tari-tarian yang tidak ada hubungannya dengan ceritera yang akan dimainkan.
Modernisasi Ketoprak
Seiring berkembangnya jaman, budaya-budaya tradisional harus dapat berkompromi dan beradaptasi dengan jaman sekarang agar mereka bisa bertahan. Modernisasi ini bertujuan agar budaya tradisional Indonesia tidak punah. Beberapa tayangan di televisi yang berhasil mempertahankan budaya ketoprak adalah Ketoprak Humor, Ketoprak Canda, Ketoprak Jampi Stres dan Ketoprak Plesetan. Tayangan-tayangan televisi di atas telah dimodifikasi sedemikian sehingga mereka dapat beradaptasi dengan jaman sekarang, tetapi tidak kehilangan esensi mereka sebagai kebudayaan tradisional.
Modernisasi Ketoprak
Seiring berkembangnya jaman, budaya-budaya tradisional harus dapat berkompromi dan beradaptasi dengan jaman sekarang agar mereka bisa bertahan. Modernisasi ini bertujuan agar budaya tradisional Indonesia tidak punah. Beberapa tayangan di televisi yang berhasil mempertahankan budaya ketoprak adalah Ketoprak Humor, Ketoprak Canda, Ketoprak Jampi Stres dan Ketoprak Plesetan. Tayangan-tayangan televisi di atas telah dimodifikasi sedemikian sehingga mereka dapat beradaptasi dengan jaman sekarang, tetapi tidak kehilangan esensi mereka sebagai kebudayaan tradisional.
Menurut data
Survey Research Indonesia, salah satu lembaga pemeringkat acara televisi, akhir
Juni 2000, rating (peringkat) Ketoprak Canda 5. Artinya, acara itu ditonton
oleh 5% dari sejumlah pemirsa di beberapa kota yang disurvai. Sementara
Ketoprak Humor mengumpulkan rating 9. Dari angka-angka di atas, dapat kita
lihat bahwa modernisasi ketoprak di Indonesia cukup berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar