Sastra Jawa Tengahan
Bahasa Jawa Tengahan digunakan sekitar abad XVI, atau pada masa akhir Majapahit
sampai dengan masuknya Islam ke Jawa. Sama seperti Karya Sastra Jawa lainnya, Karya Sastra Jawa Tengahan juga beewujud puisi dan prosa. Jika berbentuk puisi disebut dengan kidung sedangkan jika berbentuk prosa disebut dengan serat. Hanya saja, di dalam Karya Sastra Jawa pertengahan sebagian besar berbentuk Kidung (Puisi). Berbeda dengan Kakawin yang menggunakan metrum
India, Kidung menggunakan metrum Jawa.
Beberapa karya Kidung antara lain:
- Kidung Harsawijaya
- Kidung Ranggalawe
- Kidung Sorandaka
- Kidung Sunda
- Wangbang Wideya
- Sri Tanjung
- Kidung Harsawijaya
- Kidung Ranggalawe
- Kidung Sorandaka
- Kidung Sunda
- Wangbang Wideya
- Sri Tanjung
- Kidung Sudamala
- Kidung Dewa Ruci (Zoetmulder, 1985: 532).
Sedangkan beberapa contoh dari serat antara lain:
- Pararaton
- Tantri Kamandaka
- Korawasarama
- Calon Arang
- Tantu Panggelaran
1. Awal keberadaan Tanah Jawa
2. Penciptaan Manusia
3. Proses terjadinya peradaban manusia
4. Pepalih-pepalih tata aturan tanah Jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar